Nama Yang Indah: Detail dan Dampak Lagu Ibadah Hillsong

Singkatnya

“What a Beautiful Name” adalah nama yang indah untuk lagu penyembahan populer karya Hillsong Worship. Ditulis oleh Ben Fielding dan Brooke Ligertwood, lagu ini memuji nama Yesus Kristus, menekankan keindahan, kuasa dan signifikansinya dalam iman Kristen. ITU “Nama yang indah” liriknya disukai banyak orang, menjadikannya lagu penyembahan yang banyak dinyanyikan.

Detail lagu dan penghargaan

  • Judul dan artis: “Nama yang Indah” oleh Hillsong Worship, ditulis oleh Ben Fielding dan Brooke Ligertwood
  • Album: Dirilis di album “Let There Be Light”
  • Penghargaan:
    • Memenangkan dua Dove Awards pada tahun 2017 untuk Song of the Year dan Worship Song of the Year.
    • Menerima Penghargaan Grammy 2018 untuk Pertunjukan/Lagu Musik Kristen Kontemporer Terbaik
  • Dampak: Membantu Hillsong dinobatkan sebagai Artis Kristen Teratas tahun 2017 oleh Billboard

Lirik dan tema “Nama Yang Indah”

  • Tema sentral: Lirik “Nama yang Indah” fokus pada memuji nama Yesus Kristus, menekankan keindahan, keajaiban, dan kekuatannya.
  • Kata-kata kunci:
    • “Engkaulah Firman pada mulanya / Satu dengan Tuhan, Tuhan Yang Maha Tinggi”
    • “Nama yang sangat indah / Tidak ada yang sebanding dengan yang ini”
    • “Kamu tidak mempunyai saingan, kamu tidak ada bandingannya / Sekarang dan selamanya, Tuhanlah yang berkuasa”
  • Referensi Alkitab: Lirik “Betapa Indahnya Nama” menyinggung berbagai konsep alkitabiah, termasuk Yesus sebagai Firman (Yohanes 1:1) dan supremasi-Nya (Filipi 2:9-11)

Proses penulisan lagu “Nama Yang Indah”

  • Pendekatan kolaboratif: Hillsong Worship sering kali menggunakan penulisan bersama untuk menciptakan lagu yang lebih kaya dan beragam
  • Inspirasi: Para penulis lagu Hillsong sering kali memanfaatkan Kitab Suci untuk menanamkan kebenaran alkitabiah pada lagu-lagu seperti “Nama yang Indah”.
  • Fokus pada jamaah: Penulis mempertimbangkan rentang suara rata-rata dan menggunakan lirik yang sederhana dan mudah diakses untuk memudahkan partisipasi

Dampak dan Penggunaan “Nama Yang Indah” dalam Ibadah

  • Tujuan: “Nama yang Indah” bertujuan untuk menciptakan ruang bagi orang-orang untuk terhubung dengan spiritualitas mereka dan merasakan kehadiran Tuhan
  • Keterlibatan Jemaat: Chorus lagu yang repetitif dan lirik yang sederhana memudahkan jemaah menyanyikan “Nama Yang Indah”
  • Jangkauan global: Tujuan Hillsong Worship adalah untuk memperjuangkan ibadah Yesus Kristus yang penuh gairah dan autentik di gereja-gereja lokal di seluruh dunia, dengan lagu-lagu seperti “What a Beautiful Name”

FAQ

Apa yang dimaksud dengan “Nama yang Indah”?

“What a Beautiful Name” adalah lagu penyembahan populer dari Hillsong Worship yang memuji nama Yesus Kristus, menekankan keindahan, kekuatan, dan signifikansinya dalam iman Kristen. Liriknya berfokus pada keajaiban dan keagungan nama Yesus.

Siapa yang menulis “Nama yang indah”?

“What a Beautiful Name” ditulis oleh Ben Fielding dan Brooke Ligertwood, keduanya anggota Hillsong Worship. Lagu ini dirilis di album Hillsong Worship “Let There Be Light”.

Penghargaan apa yang telah dimenangkan oleh “What a Beautiful Name”?

“What a Beautiful Name” telah memenangkan beberapa penghargaan bergengsi, termasuk dua Dove Awards pada tahun 2017 untuk Song of the Year dan Worship Song of the Year. Ia juga menerima Grammy Award 2018 untuk Pertunjukan/Lagu Musik Kristen Kontemporer Terbaik.

Apa lirik kunci dalam “What a Beautiful Name”?

Beberapa lirik terkenal dari “What a Beautiful Name” meliputi:

  • “Engkaulah Firman pada mulanya / Satu dengan Tuhan, Tuhan Yang Maha Tinggi”
  • “Nama yang sangat indah / Tidak ada yang sebanding dengan yang ini”
  • “Kamu tidak mempunyai saingan, kamu tidak ada bandingannya / Sekarang dan selamanya, Tuhanlah yang berkuasa”

Bagaimana pengaruh lagu “What a Beautiful Name” dari Hillsong terhadap ibadah?

“Nama yang Indah” telah menjadi lagu penyembahan yang banyak dinyanyikan di gereja-gereja di seluruh dunia. Paduan suara yang sederhana dan berulang-ulang serta lirik yang mudah dipahami memudahkan jemaat untuk ikut bernyanyi, menciptakan ruang bagi umat untuk terhubung dengan spiritualitas mereka dan merasakan kehadiran Tuhan selama kebaktian.